Karya : Andika Geotama
![]() |
Sumber Gambar : Andika Geotama |
Fatih
dibesarkan di lingkungan keluarga yang sederhana. Berkecukupan dalam kehidupan
sehari-hari sudah biasa dilaluinya dalam setiap saat. Terkadang dalam harinya
juga diwarnai dengan kekurangan. Disuatu masa Fatih merasa sudah lelah dengan
kesederhanaan dalam kehidupanya. Sehingga sempat terfikir didalam benaknya
dengan mengambil jalan pintas untuk memenuhi kebutuhannya yang serba
kekurangan.
Fatih
merasa tuhan tidak adli, karena tidak memihak kepada keluarganya. Dia
berkeinginan dapat kaya raya seperti para tetangganya. Maka dari pada itu Fatih
berencana meminta jimat kepada seseorang yang diyakini banyak orang memiliki
kemampuan melebihi manusia biasanya. Namun Fatih teringat perkataan ustadnya
bahwa meminta selain Allah itu merupakan dosa yang sangat besar. Dengan
perasaan bimbang tersebut Fatih semakin tidak menentu didalam pikiranya.
Sehari
semalam memikirkan hal dilema tersebut, Fatih memutuskan untuk bertemu langsung
dengan sang ustad. “Assalamualaikum, ustad bolehkah saya bertanya tentang
sesuatu hal?” tanya Fatih kepada ustad. “Wa’alaikumsallam, boleh Fatih. Apa
yang ingin engkau tanyakan kepada saya?” jawab ustad. “saya ingin menanyakan
tentang hal apa saja yang terkategori syirik ustad?” tanya Fatih lagi. “Yang
kedalam kategori syirik itu adalah menduakan Allah dengan mahluk ciptaanya,
bahkan yang lebih parahnya lagi mempercayai benda-benda mati memiliki kekuatan
dan dampak baginya, seperti dalam firman Allah .S.W.T surah Luqman ayat 13:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا
تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Yang memiliki arti:
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata
kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah
kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar".
“sehingga
dapat kita simpulkan bahwa menduakan Allah SWT dengan mahluknya dan atau dengan
benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan magis sangat tidak pantas, dikarenakan
ke maha besaran Allah SWT yang telah menciptakan mahluknya yang bertujuan agar
kita semua selalu dalam ketaatan kepadaNya, jadi tidak pantas kita memuji-muji
mahluk melebihi sang maha pencipta Allah SWT”. Penjelasan ustad kepada Fatih.
“Seperti
itu, ustad bagaimanakah dosa seseorang yang menduakan Allah SWT?” tanya Fatih.
“Dosa perbuatan
menduakan/mempersekutukan/syirik itu sangat besar dan tidak diampuni Allah SWT,
sebagaimana yang tertuang dalam firman Allah Surah An-Nisaa ayat 48:
إِنَّ اللَّهَ لا
يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ
بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Yang artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka
sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."
Dalam
surah Al-Maidah ayat 72 juga mejelaskan hukuman bagi orang yang syirik:
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ
ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي
وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ
وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
Artinya:
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang
yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al masih putera Maryam",
Padahal Al masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah
Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya
ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang
penolongpun."
“Disini dapat kita
simpulkan bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempercayai segala
sesuatu yang melebihi Allah SWT) dan Allah akan mengampuni dosa selain syirik
itu bagi siapa yang di kehendakiNya (tetapi dengan catatan dia harus
bertaubat). Ganjaran bagi orang yang syirik adalah neraka. Sudah jelas bahwa
dosa syirik itu tidak ada ampunan dari Allah Ta’ala.” Jelas ustad kepada Fatih.
“Ooo Begitu ustad,
terimakasih atas penjelasan ustad” ujar Fatih.
Setelah itu Fatih mengurungkan niat
untuk meminta jimat kepada seseorang yang dianggap berkelebihan, karena hal
tersebut adalah perbuatan syirik. Dengat niat yang kuat Fatih berusaha terus
dengan cara mendapatkan rezki yang halal. Selamatlah Fatih dari golongan
orang-orang yang merugi, dikarenakan dia mampu melawan godaan syetan yang
membawanya kearah syirik tersebut.
0 Komentar