Pangeran Muda : Wabah Misterius (Bagian 3)

Karya  : Andika Geotama

Sumber Gambar Ilustrasi : Google

Bagian 2  (Klik disini untuk baca bagian 2)

       Melihat kondisi ayahnya seperti itu membuat Pangeran Muda semakin terpojok. Dikarenakan Baginda Raja keadaanya semakin buruk setelah memakan tanaman obat sambung nyawa tersebut. Hal ini akan menambah kuat tuduhan atas rencana  Pangeran Muda yang dituduh akan menjatuhkan ayahnya sendiri. 

       Seluruh tabib kerajaan telah berkumpul di istana utama kerajaan. Untuk berusaha mengobati penyakit Baginda Raja. Akan tetapi Pangeran Muda dilarang mendekati Baginda Raja. Menteri Besar Kerajaan Rejaksa Syah dengan pertimbangan dari Dewan Pengadilan Kerajaan memerintahkan Panglima Kerajaan Wasesa Darmasatria  untuk menangkap Pangeran Muda Alfatih Syah. Hal ini dikarenakan tuduhan yang di arahkan kepadanya semakin kuat.  

       Malam harinya Pangeran Muda langsung di sidang atas perkara tuduhan makar tersebut oleh Dewan Pengadilan Kerajaan. Dengan sekuat tenaga Pangeran Muda berusaha menjelaskan semua tuduhan tersebut, termasuk tanaman obat yang di dapatkan dari perjalanan ke Kadipaten Borneo. Bahwa tanaman tersebut merupakan obat paling mujarab berdasarkan keterangan dari tabib kampung tersebut. Namun semua penjelasan Pangeran Muda tidak bisa di terima oleh Dewan Pengadilan Kerajaan. Hal ini membuat putusan atas hukuman Pangeran Muda semakin kuat.

      Dewan Pengadilan Kerajaan sebelumnya sudah membicarakan masalah Pangeran Muda dengan keluarga kerajaan. Dan mereka semua ingin Pangeran Muda di hukum seberat-beratnya kalau memang terbukti bersalah melakukan makar terhadap Kerajaan Nusantara. Dengan begitu Dewan Pengadilan Kerajaan memutuskan hukuman yang di terima Pangeran Muda adalah di kirim ke pulang pengasingan kerajaan. Pangeran Muda juga tidak boleh keluar dari pulau pengasingan tersebut selama masa hukuman. Bila tertangkap keluar dari pulau tersebut, Pangeran Muda akan di hukum gantung.

Sumber Gambar Ilustrasi : Google

     Ketua Dewan Pengadilan Kerajaan Arya Darmasatria akan mengirimkan pasukan kerajaan untuk menjaga pulau tersebut. Namun Para Menteri Kerajaan meminta agar pasukan kerajaan tersebut di pimpin oleh pengawal pribadi Pangeran Muda dalam tugas menjaga pulau. Hal tersebut mendapat persetujuan dari para Dewan Pengadilan Kerajaan. Esok harinya Pangeran Muda di bawa ke pulau terpencil tempat pengasingan sang putra mahkota. Dikawal oleh prajurit kerajaan yang di pimpin oleh pengawal pribadi Pangeran Muda. 

       Keadaan Baginda Raja semakin hari semakin memburuk. Yang membuatnya aneh ketika kambuh selalu di saat malam hari tiba. Ketika Baginda Ratu ingin melihat keadaan Baginda Raja, tiba-tiba sang Ratu di terkam dan di gigit oleh Baginda Raja. Keadaan hening sejenak, tentu ini membuat para dayang dan prajurit kerajaan  di sisi Ratu merasa ketakutan. Saat berhasil di pisah oleh prajurit kerajaan, Baginda Raja juga menggigit tangan prajurit kerajaan. Melihat kejadian seperti itu membuat para dayang dan prajurit kerajaan lari keluar kamar Baginda Raja dan langsung menutup pintu tersebut. Keadaan semakin aneh dengan apa yang mereka lihat malam ini.

       Para dayang kerjaan berlari menuju rumah tabib kerajaan. Dan para prajurit kerajaan juga melaporkan kejadian itu kepada Panglima Kerajaan Wasesa Darmasatria. Setelah mendapat laporan tersebut, mereka berkumpul di depan pintu kamar Baginda Raja.  Menteri Besar Kerajaan dan para menteri kerajaan juga melihat keadaan yang terjadi. Mereka bingung sekaligus ketakutan melihat tingkah Baginda Raja seperti ingin memakan orang-orang di luar kamarnya. Yang membuat tambah mengerikan, sang Ratu dan prajurit kerajaan yang tergigit juga bertingkah aneh sama seperti Baginda Raja.  

      Para tabib kerajaan juga tidak berani mendekat, apalagi masuk ke dalam kamar Baginda Raja. Menteri Besar Kerajaan diam seribu bahasa. Malam itu juga, mereka berkumpul membahas atas apa yang mereka saksikan tadi. "Ini sesuatu yang sangat mengerikan, kenapa bisa terjadi kepada Baginda Raja & Ratu" ucap Menteri Besar Kerajaan Rejaksa Syah.

Posting Komentar

0 Komentar