Pangeran Muda : Wabah Misterius (Bagian 6)

Karya  : Andika Geotama

Sumber Gambar Ilustrasi : Google

Bagian 5  (Klik disini untuk baca bagian 5)

     Perlahan para parajurit menyusuri jalan setapak di dalam hutan. Pohon-pohon yang menjulang tinggi terlihat begitu rindang. Suara nyanyian burung-burung menambah hawa kesejukan. Mereka semakin dekat dengan sumber suara tersebut. Terlihat dari kejauhan sesosok orang tersebut terduduk di antara pohon yang tumbang. "Tuan tolong selamatkan aku" kata orang tersebut. Setelah mendekati orang itu, ternyata kakinya tertimpa pohon. "Kenapa bisa engkau terimpit batang pohon itu?" Tanya prajurit tersebut sambil mengangkat batang pohon untuk menyelamatkan lelaki tersebut. Setelah berhasil menyelatkan lelaki tersebut. Prajurit kerajaan membawanya menghadap Pangeran Muda. Di tengah perjalanan "Dari mana asalmu?" tanya prajurit. "Saya berasal dari kampung itu tuan" lelaki tersebut sambil menunjuk ke arah perkampungan yang di tuju Pangeran Muda. "Nanti engkau jelaskan ke Putra Mahkota akan kondisi kampung itu" ungkap prajurit itu. 

       Setelah sampai, lelaki tersebut di bawa menghadap Pangeran Muda. "Ampun tuan, terimakasih telah mengirimkan prajurit kerajaan untuk selamatkan saya" ucap lelaki tersebut. "Apa yang terjadi denganmu tadi?" Tanya Pangeran Muda. "Cerita nya begini tuan, semalam saya berburu. Setelah mendapatkan hasil buruan, saya memutuskan untuk pulang. Tetapi terjadi kegaduhan di kampung itu (sambil menunjuk ke arah perkampungan yang di tuju Pangeran Muda). Setelah saya dekati ternyata mereka saling menggigit sesama penduduk kampung dan tidak tau kenapa mereka yang sudah tergigit berubah menjadi mayat hidup. Saya berusaha mencari keluarga saya, namun mereka sudah tergigit juga. Jadi saya menyelamatkan diri ke hutan itu tuan. Tetapi disaat saya beristirahat, tiba-tiba sebuah pohon tumbang dan menimpa kaki saya tuan, untung posisi kaki saya berada di dalam lubang tuan"  jawab lelaki tersebut. "Kamu tau, dari mana sumber wabah misterius itu?" Tanya Pangeran Muda. "Ampun tuan, setahu saya sebelum kejadian itu, ada seorang penduduk yang sakit parah tuan. Tabib kampung tersebut mengobatinya dan memberikanya obat yang berasal dari dalam hutan itu tuan" jawab lelaki tersebut. "Obat apakah yang di gunakan tabib tersebut?" Tanya Pangeran Muda. "Tanaman obat sambung nyawa namanya tuan" jawab lelaki itu.

Sumber Gambar Ilustrasi : Google

       Mendengar keterangan dari lelaki itu membuat Pangeran Muda terkejut. Pasalnya Baginda Raja juga di beri obat yang sama oleh tabib tersebut. Hal ini juga menambah keyakinan orang-orang di istana, bahwa memang benar Pangeran Muda ingin melengserkan Baginda Raja dari tahtanya. Padahal semua itu tidak benar. "Apakah kamu mengetahui keberadaan tabib tersebut?" Tanya Pangeran Muda. "Ampun tuan, tabib itu juga terkena wabah misterius itu dan semalam mereka mengejar saya tuan" jawab lelaki itu. "Kalau seperti ini kondisi istana kerajaan dalam keadaan bahaya" ucap pangeran kepada pengawal pribadinya. "Iya betul tuan, karena kita memberikan obat yang sama kepada Baginda Raja, kita harus memperingatkan orang-orang di istana tuan" ungkap pengawal tersebut. Beberapa menit suasana hening karena kondisi saat ini serba darurat. Disatu sisi Pangeran Muda tertuduh dan sedang dalam masa hukuman. "Yang lebih penting saat ini harus di selesaikan adalah membendung mayat-mayat hidup itu supaya tidak mengigit penduduk di perkampungan lain, khusunya yang terdekat adalah istana Kadipaten Borneo" ungkap Pangeran Muda.

       Pangeran Muda terus berfikir keras untuk mengatasi wabah ini supaya tidak menyebar ke seluruh wilayah kerajaan. Sementara pergerakan dia terbatas, dikarenakan hukuman yang dia jalani. "Adakah penduduk lainya ada yang selamat?" Tanya Pangeran Muda. "Cuma saya seorang tuan" jawab lelaki itu. "Ijin Pangeran, kita bisa memanggil supaya prajurit kerajaan yang berada di istana Kadipaten Borneo datang ke kampung itu dan membunuh semua penduduk yang terkena wabah tersebut tuan, kalau kita yang turun langsung, kita kalah banyak tuan Pangeran" usul pengawal pribadi. "Bagaimana caranya? kalau mereka tahu kalian bersamaku, semua akan di hukum berat" ungkap Pangeran Muda. "Ampun Tuan Pangeran, kita bisa menggunakan cara menghidupkan api yang besar dimalam hari. Karena Tuan Pangeran sendiri juga mengetahui, bahwa kalau di suatu kadipaten atau perkampungan dalam kondisi bahaya. Mereka bisa memberitahu istana lewat kode kobaran api yang besar" ucap pengawal. "Saran yang bagus, aku tidak terpikir sampai kesitu. Karena sudah bingung memikirkan wabah ini" ungkap Pangeran  Muda. "Nanti malam kita membuat kode api di kampung itu, jadi persiapkan diri kalian" perintah Pangeran Muda. 
       Setelah menerima perintah, pengawal beserta prajurit kerajaan bersiap untuk pembuatan kode api tersebut. Mereka mengumpukan dan membawa kayu-kayu yang berasal hutan. "Jika nanti kita bertemu mayat hidup itu, tebas leher mereka dengan pedang-pedang kalian" seruan Pangeran Muda. Malam pun tiba, mereka bersiap menuju perkampungan itu. "Buat formasi 5 prajurit di depan dan 5 prajurit dibelakang, sedangkan aku yang memimpin di depan" kata Pangeran Muda. "Ampun tuan Pangeran, ijinkan saya berada di depan bersamamu" ucap pengawal pribadi Pangeran Muda. Sedangkan lelaki yang diselamatnya tadi ikut dalam misi tersebut. Pelan namun pasti, mereka sampai di perkampungan tersebut. Belum ada tanda-tanda kemunculan mayat hidup itu. "Cepat bongkar muatan kayu, dan susun bertingkat" seruan Pangeran Muda. Merekapun menyusun semua kayu yang dibawa dari dalam hutan. "Tuan..tuan... mereka datang" teriak seorang prajurit. "Cepat bakar kayu tersebut" perintah Pangeran Muda. 

Sumber Gambar Ilustrasi : Google

       Dari sisi lain dua mayat hidup sudah mendekat, dengan sigap pangeran menebas leher mereka hingga putus. Setelah beberapa menit, akhirnya api tersebut menyala. Pangeran Muda beserta para prajurit bergegas meninggalkan lokasi tersebut. Namun ada sesuatu yang aneh, dikarenakan mayat-mayat hidup itu  tidak berani mendekati kode api yang di buat oleh mereka.

Posting Komentar

0 Komentar